A. Pengertian
ISO14000 adalah standar
internasional untuk manajemen lingkungan yang berlaku untuk setiap usaha atau
organisasi, terlepas dari ukuran, lokasi atau pendapatan. Standar-standar ini
dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO), yang memiliki perwakilan dari komite seluruh dunia.
ISO 14000 serupa dengan ISO 9000 - manajemen mutu dalam hal
berkaitan dengan bagaimana sebuah produk diproduksi ketimbang tentang produk
itu sendiri. Sebagaimana halnya ISO 9000, sertifikasinya dilakukan oleh pihak
ketiga, bukan oleh ISO sendiri. Standar audit ISO 19001 diterapkan saat mengaudit
ketaatan ISO 9000 dan 14000 sekaligus. Persyaratan ISO 140001 merupakan
bagian integral dari Skema Manajemen dan Audit Lingkungan (Eco-Management and Audit Scheme (EMAS) yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Struktur dan persyaratan material EMAS lebih menuntut,
terutama menyangkut tugas-tugas peningkatan, kepatuhan hukum dan pelaporan
kinerja.
B. Sejarah
Singkat
Pada tahun 1992, BSI Group menerbitkan BS 7750,
standar sistem pengelolaan lingkungan yang pertama di dunia. Sebelumnya,
pengelolaan lingkungan telah menjadi bagian dari sistem yang lebih besar,
seperti Responsible Care. BS 7750
menyediakan contoh untuk pengembangan seri ISO 14000 pada tahun 1996, oleh
Organisasi Standarisasi Internasional (International
Organisation for Standardization; ISO), yang memiliki perwakilan dari komite-komite di seluruh
dunia. Sejak tahun 2010, ISO 14001 digunakan oleh sedikitnya 223.149 organisasi di
159 negara.
C. Pengembangan
Kelompok ISO 14000 mencakup terutama standar
ISO 14000, yang mewakili kumpulan inti standar-standar yang digunakan oleh
organisasi-organisasi untuk merancang dan menerapkan Sistem Pengelolaan
Lingkungan (Environmental Management System; EMS). Standar-standar lainnya meliputi ISO 14004 yang meerupakan
panduan tambahan untuk penerapan EMS yang baik, dan standar-standar yang lebih
spesifik tentang aspek-aspek spesifik pengelolaan lingkungan. Tujuan utama dari
serial norma-norma ISO 14000 adalah "untuk mempromosikan pengelolaan
lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam organisasi dan untuk
menyediakan perangkat yang berguna dan berfungsi - yang hemat biaya, berbasis
sistem, [dan] fleksibel, dan mencerminkan organisasi yang terbaik dan
praktik-praktik terbaik untuk mengumpulkan, menerjemahkan dan mengkomunikasikan
informasi tentang lingkungan.
Sebelum
adanya ISO 14000, organisasi-organisasi menyusun sendiri EMS-nya secara
sukarela, tetapi hal ini menyebabkan perbandingan dampak-dampak lingkungan
antar perusahaan menjadi sulit; oleh karenanya, serial ISO 14000 yang universal
disusun. EMS didefinisikan oleh ISO sebagai "bagian dari sistem pengelolaan
menyeluruh, yang mencakup struktur, aktifitas perencanaan, tanggung jawab,
praktik-praktik, prosedur-prosedur dan sumber daya organisasi dalam
mengembangkan, menerapkan, mencapai dan mempertahankan kebijakan lingkungan.
Perumusan standar ISO 14000 series diprakarsai dunia usaha
sebagai kontribusi terhadap pencapaian
Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati dalam KTT Bumi di Rio de
Janeiro Tahun 1992. Wakil pihak pemerintah,
dunia usaha, pakar, praktisi dan pihak
lain yang berkepentingan terlibat dalam perumusan standar tersebut. ISO
14000 series mencakup beberapa kelompok
perangkat pengelolaan lingkungan, a.l. Sistem Manajemen Lingkungan, Audit Lingkungan, Evaluasi Kinerja
Lingkungan, Ekolabel, dan Kajian
Daur Hidup Produk. Penerapan standar tersebut bersifat sukarela. Standar yang paling populer adalah ISO 14001
Sistem Manajemen Lingkungan yang
menjadi dasar sertifikasi ISO 14001.
D.
Manfaat
Manfaat
penerapan standar ISO 14000. sPenerapan standar ISO
14000 berpotensi untuk, antara lain :
• Meningkatkan citra organisasi
• Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
• Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan
• Mengurangi resiko usaha
• Meningkatkan efisiensi kegiatan
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak
berkepentingan
• Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
• Dll.
• Meningkatkan citra organisasi
• Meningkatkan kinerja lingkungan organisasi
• Meningkatkan penaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan
• Mengurangi resiko usaha
• Meningkatkan efisiensi kegiatan
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak
berkepentingan
• Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
• Dll.
E. Isu-Isu Penting
Isu-isu
penting yang dihadapi dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
(SML). Standar ISO 14001 adalah satu-satunya standar dalam ISO seri 14000 yang
dapat dijadikan persyaratan sertifikasi, namun penerapan standar ISO 14001
tidak secara otomatis harus mendapatkan sertifikasi. Standar ISO 14001 memuat
komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari
kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi. Suatu organisasi yang menerapkan SML
mengikuti standar ISO 14001 dapat mengajukan permohonan sertifikasi ISO 14001
kepada Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi. Lembaga Sertifikasi selanjutnya akan
mengevaluasi kesesuaian SML organisasi yang bersangkutan dengan standar ISO
14001 dan juga efektivitas SML tersebut.
F. Manfaat ISO Dalam Tata Kelola Lingkungan
Perusahaan
Manfaat ISO untuk perusahaan adalah:
meningkatkan citra organisasi; meningkatkan kinerja lingkungan organisasi; meningkatkan
penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan
lingkungan; mengurangi resiko usaha; meningkatkan efisiensi kegiatan; meningkatkan
daya saing; meningktakan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai
pihak kepentingan; memperbaiki menejemen organisasi dengan menerapkan
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan.
Penerapan standar ISO 14000 tidak akan secara
langsung dan segera memberikan hasil nyata perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian
lingkungan hidup. Potensi perbaikan bersifat bertahap, namun sistematis dan
berkelanjutan, serta efisien. Proses bertahap inilah yang diharapkan dapat
mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Terkait dengan isu populer saat ini,
pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000 yang relevan untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya.
Banyak sisi positif perusahaan yang telah
menerapkan standar ISO 14000, tata kelola lingkungan yang baik juga mendukung
produktivitas perusahaan serta menjaga hubungan yang baik dengan stakeholder sekitar industri akan
meningkatkan kualitas serta brand image perusahaan
di kondisi sosial masyarakat.
G. Peran Kementrian Lingkungan Hidup (KLH)
dalam Penerapan ISO 14000 di Indonesia
Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan
di Indonesia, KLH menyadari potensi penerapan standar ISO 14000 bagi
peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta peningkatan
peran serta dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh
karena itu, KLH mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 di
Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000 telah
dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak
penerapan standar ISO 14000 di Indonesia.
Seiring dengan pertumbuhan populasi para praktisi dalam
bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak swasta yang kompeten,
maka KLH mengharapkan agar peran motor penggerak penerapan standar ISO 14000
tersebut dilanjutkan oleh pihak swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang
pengembangan standar ISO 14000 yang dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh
para praktisi berpengalaman. Terkait dengan komitmen memfasilitasi penerapan
standar ISO 14000 tersebut, KLH pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi
Urusan Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan adalah
efektifitas penerapan SML, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001 maupun yang
tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar